Mental illness bukan aib, Namun bukan pula untuk jadi objek estetika

Isu kesehatan mental, lebih spesifiknya gangguan mental, mendapatkan sorotan lebih banyak pada beberapa tahun belakangan ini. Mulai dari musik, film, hingga berbagai bidang industri lainnya mulai menggencarkan kampanye yang meningkatkan awareness masyarakat tentang isu ini. Namun, meningkatnya awareness ini bukan tanpa "efek samping".

Beberapa tahun belakangan ini pula banyak orang yang menyalahgunakan mental illness seperti "fashion" yang dipamerkan supaya terlihat keren dan unik. Hal ini memiliki potensi bahaya yang besar. Sedih seharian, langsung bikin caption "I'm depressed.." Saat nonton film perasaan campur aduk, bilangnya "iya, aku bipolar, nih." Padahal, diagnosa mental illness tidak semudah itu.

Akibatnya, mental illness kini menjadi "label" untuk keren-kerenan, semakin parah dan semakin banyak berarti semakin keren. Padahal harusnya semakin segera mencari bantuan profesional seperti psikolog supaya pulih sebelum menjadi komplikasi yang lebih parah di kemudian hari. Seharusnya kita tidak menjadikan gangguan mental sebagai aksesoris fashion yang dipamerkan untuk terlihat keren tanpa mau berusaha mencari pertolongan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUKSES BUKAN KARENA KEBERUNTUNGAN

Just Perform

Stop Insecure