Jangan Lupa Bersyukur
Jangan Lupa Bersyukur
Oleh : Dian Fatimatus Salwa
Di sepanjang trotoar putri berjalan menuju rumahnya. Padatnya
kendaraan dan berisiknya suara kendaraan tidak ia hiraukan. Seorang gadis
sederhana yang menjadi mahasiswi di UNNES itu pulang dari kampus.
Rumahnya cukup jauh dari kampus, namun tetap ia lakukan setiap hari dengan
berjalan kaki tanpa rasa lelah pun. Ia berasal dari keluarga yang cukup
sederhana. Karena prestasinya ia masuk ke Universitas tanpa biaya apapun atau
mendapatkan beasiswa.
"Putri!"
teriak Naya memanggilnya dari mobil di lampu merah. Sontak Putri kaget mendengarnya
kemudian tersenyum kepada Naya. "Yuk, bareng aku?" teman yang selalu
baik kepadanya itu mengajak Putri pulang bersama. Bisa dibilang sahabatnya lah.
"Nggak
usah Nay, aku jalan sendiri aja."
"Udah,
nggak papa,"
"Nggak
usah,"
"Ya
udah, aku duluan ya." Lampu merah berubah hijau, Naya sambil menginjak gas
mobilnya pelan-pelan. Tiba-tiba terdengar suara desisan rem mobil yang sangat
nyaring dari mobil Naya.
Ngiiikkk......
Naya
sangat kaget. Ia kira ia telah menabrak sesuatu.
Gadis itu
melanjutkan jalannya sambil mengucap dalam hati, "Naya cantik banget ya,
sedangkan aku, anak orang nggak punya, nggak cantik, beda banget deh sama
dia." Gadis itu mulai insecure tentang dirinya.
Nggak lama
kemudian, ia sampai di rumahnya. sambil mengucap salam, ia melepas sepatunya
satu per satu dan menuju ke kamarnya. Ia menatap wajahnya ke cermin dan
berkata, "Wajah aku nggak mulus, kusam, jerawatan lagi." Lagi-lagi
gadis itu menilai soal fisiknya.
Hari itu,
Putri telah menyelesaikan kuliahnya. Ya, hari itu adalah hari wisudanya. Gadis
itu ke kampus dengan naik angkutan umum. Di jalan ia melihat seorang gadis
seumuran dengannya sedang berjualan dan membawa adik-adiknya yang masih kecil,
tetapi ia tidak menghiraukannya dan tetap cuek berjalan.
Sesampainya
di kampus, terlihat banyak teman-temannya yang datang lengkap dengan keluarga
mereka. "Beruntung banget mereka, bisa datang sama ayah ibu mereka,
sedangkan aku sendiri." Ucap Putri dalam hati.
"Put,
orang tuamu mana?" Tanya Naya sambil memegang pundak Putri.
"Mereka
nggak datang." Orang tua Putri tidak bisa menemani Putri karena mendadak
ada kepentingan keluarga.
Dug dug...
(suara mikrofon yang di tes oleh petugas)
Nggak lama
kemudian, dekan mengumumkan siapa yang menjadi wisudawan terbaik tahun 2020.
"Wisudawan
terbaik tahun 2020 adalah................. Putri Nawang Wulan dari Prodi Teknik
Kimia!! Silakan Putri untuk naik ke atas panggung!" Sontak Putri terkejut
dan tidak mengira bahwa ia mendapat gelar wisudawan terbaik ini.
"Selamat
ya Put.." ucap Naya dan teman-teman Putri kepadanya.
"Terima
kasih..." jawab Putri sambil tersenyum gembira kepada mereka.
Tiba-tiba
Putri teringat gadis yang berjualan di tepi jalan yang membawa adik-adiknya
sambil mengucap dalam hati, "Selama ini aku nggak pernah bersyukur atas
apa yang aku punya. Aku selalu memandang rendah diriku. Padahal disana masih
banyak orang-orang yang lebih kurang disana. Aku bersyukur masih bisa kuliah di
kampus ini tanpa biaya apapun hingga lulus dan mendapatkan gelar ini. Terima
kasih Ya Allah.
Jangan
terlalu memandang rendah diri sendiri. Jangan insecure, apalagi soal fisik.
Allah memandang hambanya bukan dari fisiknya melainkan dari ketaqwaannya.
Buktikan kepada orang-orang dengan prestasimu. Untuk itu, jangan lupa untuk
selalu bersyukur dan bersyukur atas semua yang telah diberikan Allah kepada
kita.
Komentar
Posting Komentar