Jatuh Bangun Mengejar Impian

Perjalananku untuk mengejar perguruan tinggi sangat panjang. Berbagai rintangan dan perjuangan kulampaui. Terseok-seok kesana sini, tidak memiliki support system, bahkan keluarga sendiri tidak ada satupun yang mendukung. Kala itu aku hanya mampu bersimpuh memohon kepada Tuhan supaya impianku dapat tercapai. Kisahku bermulai ketika kelas 12 semester 2, dimana saat itu seluruh siswa tengah mempersiapkan diri untuk masuk ke kampus yang diinginkan. Namun berbeda dengan aku yang kala itu masih memikirkan apakah aku bisa lanjut studi atau tidak karena problem finansial. Sampai akhirnya sesosok guru yang hingga saat ini masih menjadi teladan bagiku memberi wejangan kepadaku hingga akhirnya aku sadar dan memberanikan diri untuk registrasi. Beliau mengucap “Nduk, awakmu oleh peringkat parallel sak sekolahan, akeh bocah sing kepengin ning posisimu. Percoyo karo bapak yen awakmu bakal iso ngangkat derajate wong tuomu” mulai dari situlah aku gigih untuk memperjuangkan peluangku ini, berusaha untuk mengambil semua peluang yang ada sampai tidak ada celah sedikitpun. Lebih baik aku mencoba tapi gagal daripada tidak pernah mencoba sama sekali. Setelah mengisi dan melengkapi semua berkas, hanya doa yang dapat kupanjatkan. Hingga tiba hari-H pengumuman seleksi polines dan “Boom” aku ditolak, saat itu aku merasa Tuhan begitu tidak adil karena teman-temanku yang peringkatnya jauh di bawahku lolos sedangkan aku yang mendapat peringkat satu justru gagal, tangisku pecah tak karuan lalu aku bergegas berdoa lagi supaya jatah gagalku tidak terulang di jalur snmptn. Tibalah hari dimana pengumuman yang aku nanti-nantikan, saat itu aku merasa skeptis akan tertolak kembali karena prodi yang aku ambil begitu banyak peminat, Shalawat tak henti-hentinya aku lantunkan berharap diberi kemudahan oleh-Nya. Saat itu aku tidak berani untuk membuka sendiri dan meminta bantuan teman untuk membukanya. Begitu dia membuka milikku, aku langsung teriak “Alhamdulillah” tangis haru seketika pecah, rasa syukur tak henti-hentinya kuucapkan. Ternyata Allah telah menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang jauh lebih besar. Akhirnya aku bisa menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Semarang dengan prodi yang aku inginkan yakni Teknik Kimia. Percayalah, ketika apa yang kita inginkan belum terwujud saat itu, niscaya Allah telah mempersiapkan dan menggantikannya dengan sesuatu yang jauh lebih lebih besar. Selama niat kita kuat dan teguh berdoa kepada-Nya, apa yang diinginkan pasti terwujud.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUKSES BUKAN KARENA KEBERUNTUNGAN

Just Perform

Stop Insecure